Cara Mencairkan Paylater Akulaku ke Rekening dan E-Wallet

Akulaku, salah satu platform fintech terkemuka di Indonesia, menawarkan layanan paylater yang memungkinkan pengguna berbelanja sekarang dan membayar nanti.

Namun, tahukah Anda bahwa saldo paylater Akulaku juga bisa dicairkan menjadi uang tunai?

Artikel ini akan membahas 4 cara mencairkan paylater Akulaku ke rekening, termasuk metode legal dan yang perlu diwaspadai.

Apa Itu Akulaku dan Layanan Paylater?

Akulaku adalah perusahaan fintech yang menyediakan layanan pembiayaan dan e-commerce. Menurut laman resminya, platform ini telah memiliki 32 juta pengguna terdaftar dengan 8 juta pengguna aktif bulanan.

Salah satu layanan unggulannya adalah paylater, yang memungkinkan pengguna berbelanja barang tanpa perlu membayar tunai di muka.

Yang menarik, saldo paylater Akulaku ternyata bisa dicairkan menjadi uang tunai dan ditransfer ke rekening bank atau e-wallet seperti BCA, OVO, DANA, Gopay, dan ShopeePay.

Fasilitas ini bisa menjadi solusi bagi mereka yang membutuhkan dana cepat. Namun, penting untuk memahami metode yang legal dan berisiko.

4 Cara Mencairkan Paylater Akulaku ke Rekening

1. Transfer Paylater ke Rekening dengan QRIS (Berisiko)

Metode pertama adalah menggunakan fitur QRIS untuk mentransfer saldo paylater ke rekening bank. Meskipun terbukti berhasil, cara ini ilegal dan berpotensi membuat saldo dibekukan oleh pihak Akulaku.

Langkah-langkah:

  • Buka aplikasi Akulaku dan pilih menu QRIS.
  • Pada ponsel lain, buka aplikasi m-banking rekening tujuan dan tampilkan QR Code melalui menu QRIS.
  • Scan QR Code tersebut menggunakan aplikasi Akulaku.
  • Masukkan jumlah uang yang ingin ditransfer dan konfirmasi.
  • Saldo akan otomatis masuk ke rekening dalam beberapa saat.

Catatan: Metode ini tidak direkomendasikan karena melanggar ketentuan penggunaan Akulaku.

2. Menggunakan Jasa Gesek Tunai (Gestun)

Cara kedua adalah memanfaatkan jasa gesek tunai (gestun). Prinsipnya, pengguna mentransfer saldo paylater ke penyedia jasa gestun, yang kemudian akan mengembalikan dana tersebut ke rekening atau e-wallet pengguna.

Langkah-langkah:

  • Cari agen gestun yang terpercaya.
  • Diskusikan proses pencairan dan komisi yang dibebankan.
  • Lakukan transfer saldo paylater ke penyedia jasa gestun.
  • Dana akan dikirimkan ke rekening atau e-wallet dalam beberapa menit.

Risiko: Penggunaan jasa gestun sering kali dikaitkan dengan praktik tidak transparan dan potensi penipuan.

3. Membeli Barang ke Rekan Bisnis

Metode ketiga melibatkan kerja sama dengan rekan bisnis. Pengguna membeli barang menggunakan paylater, tetapi alih-alih menerima barang, rekan bisnis akan mentransfer uang senilai pembelian tersebut.

Langkah-langkah:

  • Hubungi rekan bisnis yang dipercaya.
  • Sepakati barang yang akan “dibeli” menggunakan paylater.
  • Lakukan pembelian dan minta rekan bisnis mentransfer uang senilai pembelian.
  • Barang yang dibeli akan dijual kembali oleh rekan bisnis.

Catatan: Meskipun terlihat aman, metode ini tetap melibatkan risiko jika rekan bisnis tidak kooperatif.

4. Mengajukan Pinjaman Langsung di Akulaku (Legal)

Cara terakhir dan paling aman adalah dengan mengajukan pinjaman langsung melalui aplikasi Akulaku. Metode ini sepenuhnya legal dan minim risiko. Akulaku menawarkan tenor hingga 15 bulan dengan limit pinjaman mencapai Rp15 juta.

Langkah-langkah:

  • Daftar atau login ke akun Akulaku.
  • Pilih menu “Ajukan Pinjaman”.
  • Isi formulir data diri dengan benar.
  • Tunggu proses verifikasi.
  • Jika disetujui, dana akan langsung ditransfer ke rekening bank pengguna.

Keuntungan: Metode ini resmi, transparan, dan dilindungi oleh regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

BACA JUGA: Pinjam Uang di Akulaku Apakah Aman?

Pentingnya Menggunakan Paylater dengan Bijak

Meskipun layanan paylater Akulaku menawarkan kemudahan, penting untuk menggunakannya secara bijak.

Pastikan untuk membayar tagihan tepat waktu agar tidak terkena denda atau bunga yang memberatkan. Selain itu, hindari metode pencairan ilegal yang berpotensi merugikan.

Leave a Comment